Assalamualaikum Wr. Wb.
Tahukah sobat ? Penyakit menular yang paling umum terjadi di negara berkembang
adalah penyakit pada saluran pernafasan dan pencernaan. Salah satunya adalah
penyakit demam tifoid. World Health Organization (WHO) memperkirakan kejadian
demam tifoid di seluruh dunia ada sekitar 21 juta per tahun dengan 200.000 orang
meninggal karena demam tifoid dan 70% kematiannya terjadi di Asia. Berdasarkan
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018 penderita demam tifoid dan paratifoid dirawat
di rumah sakit sebanyak 41.081 kasus dan 279 kasus lainnya meninggal dunia.
Apa itu demam tifoid ?
Demam Tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhi, kuman tersebut menyerang sistem pencernaan dengan gejala yang
tampak adalah demam selama satu minggu atau lebih dan disertai gangguan
pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. Penyakit
demam Tifoid biasanya ditularkan melalui makanan serta minuman yang
terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Bakteri Salmonella typhi mempunyai
sifat patogen yang dapat menginfeksi manusia maupun hewan. Salmonella
typhi dapat bertahan hidup di alam bebas seperti di dalam air, tanah atau
bahkan pada makanan.
Apa penyebab demam tifoid ?
Penyebab penyakit demam Tifoid adalah bakteri Salmonella typhi, melalui :
- Feses dan urin penderita yang mengkontaminasi air atau makanan.
- Bakteri Salmonella typhi dapat menyebar melalui kontak langsung
dengan orang yang telah terinfeksi (penyajian makanan oleh orang yang
sedang mengalami demam Tifoid).
Apa saja gejala demam tifoid ?
Dalam minggu pertama sakit, keluhan dan gejala yang muncul mirip dengan penyakit
infeksi akut pada umumnya namun tifoid memiliki gejala klasik, yaitu:
- Demam yang timbul mengikuti pola stepladderfever, yaitu suhu tubuh yang
naik kemudian turun pagi harinya tapi tidak mencapai suhu normal,
kemudian berulang secara progresif. Akan tetapi, pola demam ini sudah
jarang terlihat.
- Diaforesis atau berkeringat banyak setelah demam turun.
- Malaise atau kondisi lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan tanpa
penyebab yang jelas
- Nyeri abdomen menyeluruh dan konstipasi
- Batuk kering dan sakit kepala bagian frontal kepala
Faktor resiko demam tifoid :
Faktor risiko demam tifoid antara lain :
- Konsumsi air yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi.
- Mengonsumsi makanan yang kurang matang.
- Bersentuhan dengan ekskresi (zat-zat sisa metabolisme yang tidak
digunakan lagi oleh tubuh) pasien demam Tifoid.
- Tinggal di daerah padat penduduk dan sanitasi yang buruk.
- Kebersihan tangan yang kurang.
- Kebiasaan jajan makanan di luar rumah yang kurang bersih.
Bagaimana pencegahan demam tifoid ?
Menjaga kebersihan
Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu mencuci
tangan dengan rutin sebelum dan sesudah makan, setelah melakukan
kegiatan dan saat melakukan penyajian makanan maupun memasak.
Sebaiknya membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir, atau
tangan dapat dibersihkan dengan hand sanitizer yang mengandung
70% alkohol. Selain itu menjaga kebersihan diri setelah bepergian ke
luar rumah, usahakan untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut
dengan tangan yang kotor.
Vaksin Tifoid
Salah satu cara untuk mencegah penyakit demam Thypoid adalah
dengan vaksin Tifoid. Vaksin ini dapat dilakukan jika rentan atau berisiko
tinggi tertular penyakit demam Thypoid, dengan terlebih dahulu
mengkonsultasikan dengan dokter.
Mengonsumsi makanan dan minuman yang terjamin
kebersihannya.
Makanan dan minuman menjadi salah satu media penularan Thypoid.
Maka dari itu usahakan untuk selalu makan dan minum yang telah
terjaga kebersihannya. Mengonsumsi makanan yang dimasak dan
disajikan panas jauh lebih baik dibandingkan dengan makanan mentah
atau setengah matang.
Apabila sobat sehat RS Mawaddah Medika ingin konsultasi lebih lanjut terkait demam tifoid, berikut jadwal poli spesialis dalam kami :
Sumber : (Kementerian Kesehatan RI, 2022)
Tulis Komentar